Sabtu, 25 Juni 2011

Merah Putih adalah bendera bangsa Indonesia sekaligus lambang Umat Islam

 Oleh: Muhammad Aulia Syifa (Wakil Ketua Umum Kammi Uin Syahid)
Dari Tsauban radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ زَوَى لِي الْأَرْضَ فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا وَإِنَّ أُمَّتِي سَيَبْلُغُ مُلْكُهَا مَا زُوِيَ لِي مِنْهَا وَأُعْطِيتُ الْكَنْزَيْنِ الْأَحْمَرَ وَالْأَبْيَضَ وَإِنِّي سَأَلْتُ رَبِّي لِأُمَّتِي أَنْ لَا يُهْلِكَهَا بِسَنَةٍ عَامَّةٍ وَأَنْ لَا يُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ فَيَسْتَبِيحَ بَيْضَتَهُمْ وَإِنَّ رَبِّي قَالَ يَا مُحَمَّدُ إِنِّي إِذَا قَضَيْتُ قَضَاءً فَإِنَّهُ لَا يُرَدُّ وَإِنِّي أَعْطَيْتُكَ لِأُمَّتِكَ أَنْ لَا أُهْلِكَهُمْ بِسَنَةٍ عَامَّةٍ وَأَنْ لَا أُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ يَسْتَبِيحُ بَيْضَتَهُمْ وَلَوْ اجْتَمَعَ عَلَيْهِمْ مَنْ بِأَقْطَارِهَا أَوْ قَالَ مَنْ بَيْنَ أَقْطَارِهَا حَتَّى يَكُونَ بَعْضُهُمْ يُهْلِكُ بَعْضًا وَيَسْبِي بَعْضُهُمْ بَعْضًا
“Sesungguhnya Allah menggulung bumi untukku sehingga aku bisa melihat timur dan baratnya. Dan sesungguhnya kekuasaan ummatku akan mencapai apa yang telah dinampakkan untukku. Sku diberi dua harta simpanan: Merah dan putih. San sesungguhnya aku meminta Rabbku untuk ummatku agar Dia tidak membinasakan mereka dengan kekeringan menyeluruh, agar Dia tidak memberi kuasa musuh untuk menguasai mereka selain diri mereka sendiri sehingga menyerang perkumpulan mereka. Dan sesungguhnya Rabbku berfirman, “Hai Muhammad, sesungguhnya Aku bila menentukan takdir tidak bisa dirubah, sesungguhnya Aku memberikan untuk umatmu agar mereka tidak dibinasakan oleh kekeringan menyeluruh dan Aku tidak akan memberi kuasa musuh untuk menyerang mereka selain diri mereka sendiri lalu mereka menyerang perkumpulan mereka, walaupun musuh mengeepung mereka dari segala penjurunya, hingga akhirnya sebagian dari mereka (umatmu) membinasakan sebagaian lainnya dan saling menawan satu sama lain.” (HR. Muslim no. 2889)

            Dalam hadis ini dikatakan bahwa kekuasaan umat Rasullullah meliputi timur dan barat, yang mana rasulullah berdoa kepada Allah SWT agar umatnya tidak dibinasakan dengan kekeringan, dan terbukti di negeri-negeri yang mayoritas muslim negerinya subur dan makmur.
Rasulullah memprediksikan bahwa Islam akan menguasai dari timur hingga barat, terbukti di negeri-negri Timur umat Islam sudah mayoritas di dalamnya dan sedang menuju kebangkitan di negeri-negeri barat.
            Warna merah putih bukanlah sebagai simbol warna belaka, karena merah putih adalah bendera umat Islam sekaligus bendera NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA. terbukti Warna merah dan putih merupakan satu simbol warna yang diinformasikan dalam sejarah Islam. Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari, Abu Daud, dan Tirmidzi tentang busana perang Rasullah SAW seperti yang dilihat salah seorang sahabat A-Barra r.a. berbunyi : sungguh kusaksikan Rasulullah SAW berbusana hullatun merah warnanya. Dan aku belum pernah melihat busana flasulullah saw yang seindah itu.” Hullatunadalah sejenis baju rangkap dua. Selain itu, sarung pedang Panglima Perang kaum Muslimin Khalid binWalid r.a. juga berwarna merah.

Dalam sebuah lagu nasional dinyanyikan bahwa merah dilambangkan sebagai darah dan putih dilambangkan, perjuangan bangsa Indonesia untuk menuju kemerdekaan bukanlah tanpa darah keluar, tapi banyak darah yang bercucuran untuk menggapai sebuah kemerdekaan.

Merah putih, merah yang juga diartikan dengan berani dan suci diartikan sebagai suci, dengan keberanian dan niat yang ikhlas untuk melawan penjajahan dan keberanian yang membara sambil memekikkan kalimat ALLAHU AKBAR, maka mereka lebih berani berjuang, karena membela tanah air dan melawan penjajah wajib hukumnya, hidup mulia atau mati syahid itu lebih baik daripada harus di jajah.

Indonesia akan bangkit
“Akan keluar dari sulbi ini pemuda yag memenuhi dunia dengan keadilan (Imam Mahdi). Bilamana kamu melihat yang demikian itu, maka wajib kamu mencari Pemuda dari Bani Tamim, dia datang dari sebelah Timur dan dia adalah pemegang panji-panji Al Mahdi”. (dari kitab Al Hawi lil Fatawa oleh Imam Sayuti)


Dari Tsauban R.A, dia berkata, telah bersabda Rasulullah SAW, akan datang Panji Panji Hitam dari sebelah Timur, seolah olah hati mereka kepingan kepingan besi. Barangsiapa mendengar tentang mereka, hendaklah datang kepada mereka dan berbaiatlah kepada mereka sekalipun merangkak diatas salju. (dikeluarkan dari Al Hasan bin Sofyan dari Al hafiz Abu Nuaim) (dari kitab Al Hawi lil fatawa oleh Imam Sayuti)

Dari Hadist-hadist diatas, kebangkitan Islam ternyata akan dimulai dari Timur. Tetapi pertanyaanya Timur sebelah mana? Jika kita melihat pola penyebaran Islam ketimur oleh para sahabat dan para tabiin, tabiut tabiin serta para pejuang-pejuang dahulu, kita akan melihat bahwa mereka bergerak kearah Timur hingga berhenti ke wilayah Asia Tenggara ini. Telah kita ketahui menurut sejarah bahwa PengIslaman Indonesia banyak dilakukan oleh saudagar-saudagar dari hujurat. Tapi sebenarnya pedagang-pedagang dari hujurat itulah utusan-utusan dari khalifah-khalifah Islam zaman itu untuk mengislamkan timur. Rasulullah memang tidak menyebutkan Timur sebelah mana. Tetapi jika kita kaji, kita lihat sejarah dengan teliti maka kita akan dapat melihat suatu pola yang cukup memberi alasan logis mengapa Asia Tenggara adalah Timur yang dimaksudkan.

Contoh saja Jawa atau Nusantara secara umumnya. Sebelum Islam masuk, Nusantara adalah daerah beragama budha-hindu dan menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Lalu datanglah beberapa gelombang wali-wali yang langsung berasal dari timur tengah. Mereka terkenal dengan sebutan wali songo. Banyak ditemukan di beberapa daerah di Indonesia makam para wali-wali. Bahkan di daerah Barus, Sumatra Utara, ditemukan makam Sahabat Rasulullah yang di nisan tersebut bernama Syeikh Rukunuddin.

Jika kita cermati lagi setelah Indonesia dijajah selama 350 Tahun oleh penjajah Belanda saat itu yang salah satu misinya adalah mengkafirkan umat Islam di Nusantara, tetapi ternyata umat Islam dia Asia Tenggara tidak dapat di musnahkan, malah semakin membesar. Hal ini tidak terjadi di Afrika. Penjajahan di Afrika dapat mengubah agama di sana yang semula Islam menjadi bukan Islam. Kita bisa melihat sejarah Senegal, Mali, Nigeria dan sebagainya.

Selain itu, di tanah Nusantara ini kepercayaan terhadap Imam Mahdi sangat kuat. Mereka mengenalnya dengan nama Ratu Adil. Hal ini berkat dari para wali dan juga kitab-kitab yang ada di nusantara ini yaitu Joyoboyo, babad cirebon.

Mengapa hal itu terjadi? Mengapa para wali atau yang disebut oleh ahli sejarah sebagai pedagang dari Hujarat itu datangnya ke Tanah Air, tidak ke China, ke Roma, atau Persia yang waktu itu menjadi Empire. Jawabannya adalah karena mereka menagih janji Tuhan melalui Rasulullah SAW bahwa Islam akan bangkit untuk selanjutnyaya di bumi sebelah Timur. Hati mereka digerakan oleh Tuhan untuk mempersiapkan timur ini. Kita adalah orang Timur. Sebenarnya ini adalah kasih sayang Tuhan kepada kita. Hanya Melayulah bangsa yang belum pernah memegang kekuasaan dunia. Tetapi Tuhan menjanjikannya melalui Kebangkitan Islam Selanjutnya.

Makna merah putih menurut ulama

Ahli hadits. Al Mubarakfuri, dalam kitab Tuhfatul Ahwazi bi Syarh Sunan Abi Dawud, menjelaskan: “Harta merah dan putih di sini merujuk pada 2 hal yang disebutkan sebelumnya (timur dan barat), harta merah artinya emas, harta putih artinya perak. At Turbasyti berkata: Maksudnya adalah harta kerajaan Kisra (timur) dan Romawi (barat). Karena secara umum alat transaksi Kisra adalah dinar (emas) dan Romawi dirham (perak)”

Imam An Nawawi juga menjelaskan di kitab Syarh Shahih Muslim: “Para ulama berkata: yang dimaksud harta merah dan harta putih adalah emas dan perak, yaitu harta dari Kisra dan Romawi”

sumber

1.HR.MUSLIM 2889
2.ERA MUSLIM EDISI 9
3.http://kawansejati.ee.itb.ac.id/3-tempat-terjadinya-kebangkitan-islam-kedua


Tidak ada komentar:

Posting Komentar