Kamis, 01 Desember 2011

SISTEM POLITIK KAMPUS, SG ATAU SENAT???

Kampanye PIM

Hiruk pikuk politik kampus akhir-akhir ini bagai tenggelam ditelan lautan. Semua seolah tidak ada bekasnya. Apakah politik kampus bersistem Student Government (SG) hanya tinggal kenangan???
Mahasiswa baru banyak yang bertanya-tanya, apakah sebenarnya BEM Universitas ada atau tidak??? mengapa yang muncul pada saat Orientasi Akademik dan Keorganisasian (OAK) hanya BEM Fakultas dan jurusan saja???
Pertanyaan itu yang sering didengar di kalangan mahasiswa baru.
Apa sebenarnya yang sedang terjadi pada sistem politik kampus sekarang ini???
Dari pendapat beberapa mahasiswa yang terlibat dalam politik kampus UIN, sebenarnya mereka sangat mendukung berlangsungnya Student Government (SG), mereka menilai bahwa satu-satunya sistem demokrasi yang dapat diterapkan adalah SG, karena SG merupakan sebuah sistem kepemimpinan miniatur pemerintahan yang kedaulatannya berada ditangan mahasiswa.
Mereka tidak diam dengan ketidakjelasan politik kampus pada saat ini, petinggi organisasi yang ada di UIN, baik BEM maupun petinggi partai di UIN seperti PARMA, PIM, BUNGA, dan lain-lain telah melaksanakan workshop untuk membahas masalah undang-undang terkait sistem politik kampus di UIN. “Sebenarnya kami telah melaksanakan workshop  untuk membahas sistem politik kampus sekarang ini, kamipun sudah mengajukannya pada rektorat. Partai PIM 100% mendukung SG, SG adalah harga mati!.” Tutur Ahmad Tabrizi selaku Bapilu PIM.
“PARMA sangat mendukung kedaulatan mahasiswa, yang berarti bahwa kami sangat mendukung adanya SG, sebenarnya kami telah melaksanakan workshop bersama, untuk membahas sistem ini dan mengajukannya kepada rektorat dan DIKTI, Berkaitan dengan keputusan rektorat untuk merubah sistem kampus dari SG menjadi Senat sudah di cabut kembali, karena tidak adanya kesamaan persepsi antara rektorat dan mahasiswa.” tutur Iman Lesmana selaku ketua umum partai PARMA. “Sekarang tinggal menunggu keputusan dari DIKTI untuk meneruskan sistem SG atau senat, Insya Allah akhir desember ini keputusannya akan keluar. Dan saya yakin bahwa keputusan DIKTI adalah SG” Tambah Iman Lesmana dengan penuh keyakinan.
Berkaitan dengan peran partai politik di kampus UIN, Ketua umum PARMA menjelaskan bahwa partai politik kampus merupakan wadah kondusif untuk mahasiswa dalam menyalurkan aspirasi politiknya. Karena memang partai politik merupakan salah satu pilar dari kehidupan demokrasi, sehingga belum ada wacana lain yang dapat menggantikan eksistensi partai politik.
Dengan demikian, sebenarnya sebagian besar mahasiswa sangat mendukung untuk tetap bersistem Student Government, karena student government merupakan sistem yang sangat menjamin kebebasan berpolitik bagi mahasiswa di kampus.
Untuk saat ini, kita tunggu keputusan akhir desember nanti, apakah keputusan dari DIKTI itu mengesahkan  sistem SG atau tidak? Semoga keputusan nanti bisa menjadi yang  terbaik bagi kampus UIN tercinta. (Rina Munawaroh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar