Tepat 83 tahun momentum
sumpah pemuda diperingati dan disambut dengan berbagai reaksi. Bebarapa kalangan
memperingati hari sumpah pemuda dengan melakukan aksi demonstrasi diberbagai
tempat instansi pemerintah dengan tuntutan-tuntutan yang sama setiap tahunnya, yaitu
perbaikan kondisi rakyat.
Disisi lain ada yang
memperingati momentum sumpah pemuda dengan menyelenggarakan seminar
kepemudaan,atau dengan menggelar acara konser musik dan acara kesenian lainnya
dengan tema kebangkitan pemuda indonesia. Hal miris yang kita saksikan adalah,
konser musik lebih diminati para kaum muda dibanding melakukan aksi
demonstrasi. Walaupun sebenarnya hal itu tidak salah sama sekali, toh pada
dasarnya pemuda adalah kaum kreatif.
Yang mesti kita renungkan
saat ini adalah bagaimanakah seharusnya kaum muda memperingati hari sumpah
pemuda? Apakah sekedar aksi demonstrai dijalan, membawa ratusan masa, mengutuk
pemerintah dengan data dan fakta yang ada tapi setelah itu selesai tanpa ada efek
nyata dan tahun-tahun berikutnya mereka akan melakukan kegiatan serupa dan
terus dilakukannya sepanjang tahun atau pemuda lebih mengembangkan sisi
kreatifitasnya, memberikan kontribusi dengan cara yang lain yaitu melalui
kreatifitas seni?.
Terlepas dari itu
semua, saya sangat mengapresiasi sekali sekelompok pemuda yang masih sadar akan
jiwa semangat mudanya, setidaknya setiap tahun dia tidak lupa akan acara
tahunannya untuk memperingati hari sumpah pemuda. Akan tetapi kelompok-kelompok
pemuda yang seperti itu, nampaknya sudah sangat jarang sekali. Mayoritas anak
muda saat ini, sibuk dengan urusan pribadinya. Sedikit anak muda yang terjun
dalam kegiatan-kegiatan sosial, jarang aktif berorganisasi, sibuk mencari
pekerjaan, dan mahasiswa dipusingkan dengan mengejar IPK tinggi, padahal IPK
tinggi sekedar mengantarnya untuk melakukan proses wawancara kerja. Setelah
itu, sibuk dengan dunia kerjanya sebagai karyawan. Padahal sama-sama kita
fahami, sebaik-baik pemuda adalah pemuda yang bermanfaat bagi orang lain, bukan
hanya bermanfaat bagi diri-sendiri atau sebatas keluarganya. Mahasiswa atau
pemuda sesungguhnya memiliki peran yang luas dari sekedar itu. Marilah kita
fahami baik-baik peran kita sebagi pemuda. Saya katakan kepada anda wahai anak
muda, potensi kita sesungguhnya sangat besar.
Sejarah telah mencatat
bahwa anak muda dengan kiprahnya memberikan pengaruh besar bagi kemerdekaan
indonesia, tentu kita ingat dengan peristiwa rengasdengklok yang saat itu
pemuda mendesak golongan tua untuk segera melakukan deklarasi kemerdekaan, dan
pemuda berhasil mendesak golongan tua dan merdekalah indonesia dari penjajahan
asing. Kemudian pada era orde baru pemuda mampu menumbangkan rezim soeharto dan
mengahantarkan indonesia pada era baru yaitu era reformasi. Semua itu tidak
lepas dari peran pemuda.
Saya disini mengajak
kepada anda para pemuda, marilah kita kembali pada hakikat kita sebagai pemuda.
Pemuda sebagai unsur perubahan, pemuda sebagai generasi yang kuat dan pemuda
sebagai penjaga moralitas bangsa. Soekarno pernah berkata, berikan aku sepuluh
pemuda maka akan ku guncang dunia. Kita menanti sepuluh pemuda itu, dan saya
berharap anda dan saya pemuda yang dinantikan untuk memberikan kontribusi yang
nyata untuk memperbaiki kondisi bangsa yang semakin terpuruk.
Kita boleh saja memperingati
sumpah pemuda dengan cara apapun, mau itu dengan konser musik, aksi
demonstrasi, atau dengan mengadakan seminar kepemudaan. Apapun itu, mestilah
kembali pada esensi diperingatinya sumpah pemuda. Esensi dari sumpah pemuda,
adalah persatuan dan cinta tanah air. Pemuda harus bersatu untuk bersama-sama
membangun negeri. Jika dulu pemuda berjuang untuk menyatukan ribuan pulau menjadi
satu indonesia, pemuda saat ini harus bias menjaga keutuhan indonesia dan
menjaga martabat dari Negara-negara lain.
Sering kali kita
menyaksikan, Negara kita dihina Negara lain. Tentu kita ingat betul bagaimana
Malaysia mengambil pualu-pulau luar indonesia, dan mengkalim budaya kita
sebagai budaya bangsanya. atau ketika para TKI disiksa secara kejam ditempat
dia bekerja, dan pemimpin-pemimpin Negara seolah tidak mampu menyelamatkan
mereka para pahlawan devisa, dan hasilnya ibu sumiyati pulang dengan kepala
terpenggal. Ironis!!
Delapan pulih tiga
tahun sudah berlalu, sejak anak-anak muda dari berbagai daerah berkumpul
bersatu dan mengikrarkan sumpahnya. Dan 83 kali sudah sumpah itu diucapkan
setiap tahunnya oleh para pemuda yang masih ingat dan melangsungkan ceremonial
hari sumpah pemuda. Setiap sumpah akan ditagih dan harus dipertanggung
jawabkan, dan indonesia menagih sumpah yang telah kita ucapkan. Ayo pemuda,
kita berkontribusi nyata untuk memperbaiki Negara kita tercinta indonesia,
dengan cara apapun semampu yang bisa kita lakukan. Buat indonesia tersenyum kawan! –dp-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar